Halaman

Minggu, 20 Desember 2015

Tema : Peperangan Sebuah Negeri



“PERTOLONGAN”

Sepagi ini aku harus berlarian dengan teman-teman lain mencari perlindungan ditempat dan bangunan yang masih kokoh. Ya, inilah yang kuraasakan ketika berada dinegara yang sangat kucintai, palestina. Aku tak membawa bekal apapun untuk bertahan hidup, hanya bermodalkan sumbangan yang dibawa truk-truk yang entah berentah datangnya darimana, membawa makanan dan pakaian untuk aku dan orang-orang  lain yang telah menjadi korban ketidakadilan. Tapi untuk pagi ini, tak satupun truk datang membawa sumbangan itu, aku dan teman-teman yang lain hanya bisa mencari tempat berlindung dan mencari makanan sisa yang mungkin saja bisa ditemukan ketika mencari perlindungan. Dan tiba-tiba aku mendengar suara bom dari kejauhan, aku menyempatkan diri untuk melihatnya, tiba-tiba aku mendengar suara tembakan yang sangat dekat, aku menoleh kebelakang dan ternyata yang tertembak adalah teman dekatku malik, dadanya bersimbah darah dan akupun langsung mendekatinya dan memeluk erat tubuhnya , aku menangis layaknya seseorang yang ditinggal mati oleh orang yang sangat dicintainya,
Ya, dan itu benar. Malik adalah satu-satunya orang  yang dekat denganku dan kami berdua adalah anak yatim piatu, aku menangis dan memeluknya se–erat mungkin “malik, bertahanlah, aku mohon hanya kaulah orang yang paling kusayangi, kumohon jangan tinggalkan aku sendirian ! “, keadaan membisu yang kudengar hanya suara tembakan sana-sini, aku menutup mataku dan pasrah dengan keadaan, temanku kini tergeletak tak bernyawa, dan baju serta tanganku penuh dengan darahnya,  teman-temanku yang lain pergi meninggalkanku sendirian dan meneruskan perjalanannya mencari perlindungan. Dan aku hanya bisa duduk disamping teman baikku malik yang telah tiada, menemaninya sendirian dan menutup mata, akupun berdo’a “ ya  ALLAH, jika aku juga akan mati, maka ambillah nyawaku saat ini juga !”, dan tiba-tiba saja aku mendengar suara langkah kaki yang mendekatiku , aku menyangka itu adalah Sipenembak itu, akupun pasrah dan menutup mataku, tapi tiba-tiba saja dia menepuk bahuku dan memanggilku untuk bersembunyi, aku menolaknya dan meminta dia pergi, tiba-tiba dia menarik dan melepaskan pelukkanku dari temanku malik, dia marah dan mengata-ngataiku “apa kamu gila, kamu adalah seorang anak yang seharusnya meneruskan perjuangan temanmu, bukan duduk pasrah menunggu ajalmu, kau bodoh, apakah kau tidak tau, ALLAH selalu bersama dengan orang-orang yang istiqomah dijalan-NYA “, diapun langsung mengangkat temanku dan membawanya pergi , aku yang tadinya pasrah langsung kaget dan bertanya balik padanya, “ hei, kau mau bawa kemana temanku !”, dia tidak menoleh kearah-ku tapi di hanya bilang  “jika kau ingin temanmu, maka ingat kata-kataku tadi !”, akupun mengikutinya sampai kesebuah bangunan yang sudah hancur karena serangan bom, dan dia menunjukiku untuk memasuki bangunan itu melewati pintu yang masih berdiri kokoh, akupun mengikuti kemauannya dan betapa kagetnya aku ketika melihat keadaaan didalam bangunan itu, kukira keadaan didalam bangunan itu pasti sudah hancur  tapi ternyata terdapat berbagai macam senjata dan radar yang masih aktif, akupun bertanya lagi kepadanya “darimana kau mendapatkan ini semua !”, dia langsung meletakkan temanku dilantai dan mengatakan “aku adalah warga Israel dan mantan tentara mereka, aku memalsukan kematianku dan dan pergi bersembunyi kemari, aku tau perang ini bukanlah kalian yang mengawalinya dan aku tau kalian adalah orang-orang yang benar, maka aku lari kemari dan menyelamatkan orang-orang dari kalian juga !”, aku bertanya lagi “ lalu dimana orang-orang yang lain ? ”, dia memintaku untuk mengikutinya hingga kami berdua sampai disuatu bangunan yang sangat tidak terurus, dan ketika aku memasukinya ada sebuah ruang yang tidak terurus samasekali, ketika aku memasukinya lagi betapa terkejutnya aku melihat begitu banyak orang yang sedang sibuk dengan aktivitas mereka sendiri, seperti tidak terjadi apa-apa, orang Israel itupun langsung memegang tanganku dan memperkenalkanku dengan yang lain, kemudian  diapun mengenalkan dirinya kepadaku, “aku adalah malik, walaupun aku warga Israel tapi aku adalah seorang muslim dan sudah menjadi kewajibanku untuk menolong mereka, saudaraku seiman, jika kau tidak percaya, setidaknya terimalah pertolongan ini !”, aku langsung memeluknya dan berkata “apapun tujuanmu hanya ALLAH-lah yang tau, dan aku hanya bisa memberikan ucapan terima kasih atas pertolongan ini”, dan dia hanya bisa memberikan senyum kepadaku dan memanggilku kembali kegedung sebelumnya, dia mengambil sekop dan menyuruhku membawa sekop itu sementara dia membawa mayat temanku juga, kami berdua menemukan tanah lapang dan mengubur temanku disana, Aku hanya bisa memberikan do’a semoga malik temanku yang telah kembali dalam pelukan ALLAH diterima amal baiknya dan dilapangkan kuburnya.

Selasa, 16 Oktober 2012

.Definisi Hotel, Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.